Teknologi Augmented Reality dalam DED Konstruksi

 


Pengertian Detail Engineering Design

Detail Engineering Design (DED) adalah tahap kritis dalam siklus pengembangan suatu proyek teknik atau konstruksi. Ini adalah proses di mana rancangan konseptual awal dikonversi menjadi perincian teknis yang lengkap dan terinci yang akan digunakan sebagai panduan untuk tahap konstruksi. DED melibatkan pemahaman mendalam tentang semua aspek proyek, termasuk desain struktural, listrik, mekanikal, dan sipil, serta perencanaan dan pengaturan detail-detailnya.

Info Penting :

Proses Audit Energi

Peran SLF Terhadap Bangunan Mall atau Pusat Perbelanjaan

Peraturan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)

Mengenal Lebih Dekat Jasa SLF & PBG

Mengapa IMB Diganti dengan PBG: Transformasi dalam Pengaturan Pembangunan

1. Evaluasi Desain Konseptual

Mengkaji desain konseptual awal untuk memahami semua elemen yang terlibat dalam proyek, termasuk tujuan, spesifikasi, dan persyaratan khusus.

Baca Juga :

Strategi Efektif dalam Manajemen Konstruksi Proyek Besar

Mengungkap Rahasia Keberhasilan Detail Engineering Design (DED) dalam Proyek Konstruksi

2. Penyusunan Tim DED

Membentuk tim yang terdiri dari ahli teknik, arsitek, perencana, dan profesional terkait lainnya yang akan bekerja sama dalam proses DED.


3. Pemilihan Material

Menentukan material yang akan digunakan dalam proyek berdasarkan kebutuhan desain, keberlanjutan, dan faktor-faktor lain seperti anggaran.


4. Perhitungan Teknis

Melakukan perhitungan teknis yang diperlukan, termasuk perhitungan struktural, listrik, mekanikal, dan lainnya sesuai dengan rancangan konseptual.


5. Desain Struktural

Mengembangkan desain struktural yang mencakup detail seperti bentuk dan ukuran struktur, jenis pondasi, dan perencanaan kekuatan.


6. Desain Mekanikal dan Elektrikal

 Mengembangkan rincian desain sistem mekanikal dan elektrikal, termasuk peralatan, instalasi, dan jalur kabel.


7. Perencanaan Sipil

Jika diperlukan, merencanakan infrastruktur sipil seperti jalan, saluran air, dan sistem drainase.


8. Estimasi Biaya

Menghitung biaya perkiraan untuk semua aspek proyek, termasuk bahan, tenaga kerja, peralatan, dan biaya lainnya.


9. Jadwal Proyek

Membuat jadwal rinci yang mencakup semua aktivitas konstruksi, tenggat waktu, dan ketergantungannya.


10. Keamanan dan Lingkungan

 Mempertimbangkan faktor keamanan dalam desain dan memastikan proyek mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku.


11. Pengelolaan Risiko

Mengidentifikasi potensi risiko yang terkait dengan proyek dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.


12. Konsultasi dengan Pihak Terkait

 Berkomunikasi secara teratur dengan pemangku kepentingan proyek, seperti pemilik, klien, dan otoritas regulasi.


13. Validasi dan Revisi

Memvalidasi hasil DED dan melakukan revisi jika diperlukan berdasarkan masukan dari tim dan pemangku kepentingan.


14. Dokumentasi

Mendokumentasikan semua aspek DED dalam laporan atau dokumen resmi yang dapat digunakan sebagai panduan selama tahap konstruksi.


15. Persetujuan dan Persiapan untuk Konstruksi

Mendapatkan persetujuan dari pemilik atau klien untuk melanjutkan ke tahap konstruksi dan menyiapkan dokumen DED untuk digunakan oleh tim konstruksi.


16. Pemantauan Konstruksi

Selama konstruksi, tim DED mungkin perlu memberikan dukungan teknis, mengklarifikasi pertanyaan, dan memastikan bahwa proyek mengikuti rancangan yang telah dibuat.


17. Penyelesaian dan Evaluasi

Setelah proyek selesai, evaluasi kinerja selama proses DED dan konstruksi untuk pembelajaran masa depan.

Kesimpulan 

Proses DED adalah bagian penting dari pengembangan proyek teknik yang memastikan bahwa rancangan konseptual dieksekusi dengan presisi dan efisiensi tinggi.

Comments

Popular posts from this blog

Mengukur Kinerja Energi: Metrik yang Digunakan dalam Audit Energi

Simulasi Ketersediaan Ruang dengan SIMBG untuk Pengelolaan Kantor yang Optimal

Mengapa Audit Struktur Bangunan Penting untuk Keselamatan Publik